Rabu, 07 April 2010

Hanyut


Karya:Ubaidir Rohman Muzaki

“Tolong…tolong…!”teriakku minta tolong kepada seorang nenek yang rumahnya di dekat sungai.
“Apaan tu..?”seru nenek melihatku.
Sang nenek yang sedang menjemur gabah di depan rumahnya berlari terbirit-birit menuju asal suaraku.Tubuhnya yang tua tak sebanding dengan kekuatannya.Lambang Partai Golkar melekat di pakaiannya.kulitnya yang hitam bertambah hitam di bawah terik matahari.
“Kamu dimana..?”tanya nenek itu.
“Disini nek...!”jawabku dengan mengacungkan tangan ke atas.

Beliau pun terjun ke sungai yang memiliki arus sekuat Sungai Nil, dengan gaya kataknya beliau menyelamatkanku.

“Leb..leb..”suara desiran air yang terdengar di telingaku.
Sang nenek pun menarik tanganku dan membawaku ke tepi sungai. Walaupun beliau sudah tua tapi tenaga masih seperti anak muda.Perlahan tapi pasti, beliau memompa perutku untuk mengeluarkan air yang banyaknya sampai 1 Liter.
“Kamu tidak apa-apa nak..?”
“Apa-apa..!”
“Apanya yang apa-apa..?”
“Dimana aku..?”
“Kamu sekarang ada di rumahku,kenapa kamu bisa sampai hanyut di sungai..?”
“Aku tadi sedang main di sungai dengan teman-temanku di desa sebelah, saat aku sedang asyik main tiba-tiba ada seekor Ikan Mas yang muncul di tengah sungai.Tanpa sadar aku berenang ke tengah sungai untuk menangkapnya, tapi nasib berkata lain padaku bukannya dapat ikan tapi aku malah terdorong arus.Aku terdorong jauh oleh arus dan terbawa sejauh lima meter.Saat aku mencoba berenang ke tepi tiba-tiba kulihat seekor Ular Sanca menuju ke arahku, aku dibuat kelenger olehnya.Lima belas menit kemudian aku sadar dan aku masih berada di tengah-tangah sungai, aku terus berteriak minta tolong tapi tak ada yang mendengarku dan akhirnya andalah yang mendengarku.”
“Kenapa kamu tidak ditolong teman-temanmu...?”
“Mereka sebenarnya ingin menolongku tapi mereka bingung harus bagaimana..”
“Kamu anak siapa..?”
“Anak Pak Ikhsan..”
“Oo...Pak Ikhsan yang rumahnya dekat SD itu ya..!”
“Anda benar..”

Sang nenek berteriak memanggil anaknya untuk mangantarku pulang.Dia mengambil sepeda mininya yang sedang beristirahat berpuluh-puluh jam.Perjalanan terasa sangat lama, aku dan anak nenek bercakap-cakap tentang sesuatu.Satu jam kemudian aku sampai di rumahku.Saat itu juga orang tuaku sedang ingin mencariku dengan sepeda motor.

“Oh anakku..alhamdulillah kamu tidak apa-apa..!”teriak ibuku.
“Iya bu..., saat aku tenggelam dalam sungai itu aku di tolong oleh ibunya kakak ini..!”
“Terima kasih nak atas kebaikan ibumu..”
“Sama-sama bu`..”jawab sang anak.
“Siapa ibumu nak..?”
“Ibuku Mbo` Yati..”
“Oo...Mbo` Yati yang rumahnya dekat sungai itu ya..!”
“Iya bu..”

Tanpa panjang lebar, sang anak berpamitan kepada orang tuaku.

“Allahhuakhbar... Allaahhuakhbar...”azdan berkumandang yang menandakan sudah waktunya Sholat Dhuhur.Sang anak kembali ke rumahnya.

Empat jam kemudian, sang nenek dan anaknya mendengar suara ketukan  dari pintu depan.

“Assalamualaikum..”
“Waalaikumsalam..., Oo...Bu Parno.. silahkan masuk..!”
“Terima kasih..”
“Mau minum apa Bu`..?”
“G` usah repot-repot bu` saya Cuma sebentar ko`..”
“Ada apa mampir kesini..?”

Ibu dan aku masuk dengan membawa sedikit bingkisan.Dengan bercucuran air mata beliau mengucapkan terima kasih kepada Mbo` Yati karena telah menyelamatkanku.
Dengan hati seperti kesatria mbo` Yati merasa tidak menyelamatkanku tapi hanya Allah lah yang telah menyelamatkanku beliau cuma perantara saja.Mulai saat itu keluargaku dan keluarga Mbo` Yati menjalin hubungan silaturahmi yang sangat kuat.






11 komentar:

  1. Cerpennya bagus, mengangkat nilai sosial, Tetapim penjelasan alur kurang. Jdi saya beri nilai 73.
    Thanks. . . .

    BalasHapus
  2. Cerpennya bagus,tapi alurnya kurang jelas.Judulnya menarik.Maaf ya aku hanya bisa memberi nilai 78

    BalasHapus
  3. cerpennya dh bgz,,,tp, tulsnnya kurang baku, spt kt:g'....
    dan saat awal2 msak nenek2 bcranya kya' ABG:“Apaan tu..?”seru nenek melihatku......
    sya beri skor 81...

    cuxcez claloE...

    BalasHapus
  4. “Assalamualaikum..”
    “Waalaikumsalam..., Oo...Bu Parno.. silahkan masuk..!”
    “Terima kasih..”
    “Mau minum apa Bu`..?”
    “G` usah repot-repot bu` saya Cuma sebentar ko`..”
    “Ada apa mampir kesini..?”
    sudah bagus tapi alurnya kurang jelas dan ejaannya masih ada kata-kata yang salah dan masak nenek2 pakai bhasa gaul itu tidak akan mungkin
    saya nilai 69

    BalasHapus
  5. cerpennya sudah bagus,buat aku ngakak baca cerpenmu.lucu..................................“Leb..leb..”suara desiran air yang terdengar di telingaku.
    Sang nenek pun menarik tanganku dan membawaku ke tepi sungai. Walaupun beliau sudah tua tapi tenaga masih seperti anak muda.Perlahan tapi pasti, beliau memompa perutku untuk mengeluarkan air yang banyaknya sampai 1 Liter.
    lebih baik kamu nulusnya jangan langsung 1 liter,''mungkin sampai 1 liter'',dalam keadan teler kamu g' mungkin kan ngitung air yang ada di perutmu? pokoknya kamu nulisnya jangan langsung pasti gitu aja,lebih masuk akal jika kamu tambah kata mungkin.seperti pada kata 15 menit &5 meter,

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. cerpenmu udah bagus buanget.....ada pesan moralnya dan judulnya bagus membuat penasaran pembaca yang mau aku kritik adalah tulisannya kurang baku untuk aku beri nilai 78

    BalasHapus
  8. Cerpennya bagus, mengangkat nilai sosial.

    tapi alurnya kurang jelas dan ejaannya masih ada kata-kata yang salah dan masak nenek2 pakai bhasa gaul itu tidak akan mungkin.


    judulnya bagus membuat penasaran pembaca yang mau aku kritik adalah tulisannya kurang baku.

    kunilai80

    BalasHapus
  9. ceritanya bagus,
    Tapi aku kaget waktu membaca dialog seorang nenek masak pake basa gaul sih,1001 lho....
    Tapi terdapat nilai kesusilaan,soalnya menggambarkan kehidupan sosial.(79)

    BalasHapus
  10. cerpennya menarik tapi terlalu sedkit perlu di tambah agar alurnya bisa menjadi lebih baik lagi...
    dan carakter tokoh kurang menemukan..
    itu saja dari saya...
    terima kasih!!!
    wassalam..
    saya kasih nilai 72.oke

    BalasHapus