Kamis, 18 Maret 2010

Nasihat Tak Terlupakan ( revisi )

Orang sering memanggilnya Ulil,dia tinggal di suatu desa daerah pegunungan.Di sekitar rumahnya tumbuh pohon-pohon yang menjulang tinggi, di sampingnya ada sebuah sungai yang airnya sangat jernih.Sekarang dia duduk di bangku kelas lima SD N 2 Brambangan.  Pagi itu udara terasa sangat dingin, maklumlah karena rumahnya kan di daerah pegunungan,Ulil masih terlelap di kasurnya yang terbuat dari kapas, sedangkan ibunya sedang memasak di dapur.

“Crek…crek…crek…”Suara jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 05.00. 
“Ulil…,cepat bangun sudah subuh nih…!”kata ibunya dari dapur,yang sedang memasak.

Ulil langsung bangun dari tempat tidurnya karena takut kalau dimarahi ibunya. Beliau memang sosok ibu yang tegas,bijaksana dan pemaaf,walaupun ulil jarang melakukan kesalahan dia sering di marahi ibunya,maksud ibunya bukan untuk memarahi tapi intuk melatih Ulil menjadi anak yang cekatan atau disiplin.                                               Kemudian Ulil disuruh ibunya untuk membeli lauk-pauk di warung. Kebetulan pagi itu sang ibu tidak memasak. Warung yang dimaksud adalah warung Bu Aminah yang lokasinya agak jauh. Dia memutuskan untuk memakai motor karena jaraknya agak jauh. 

“Ulil, tolong ibu belikan lauk di warung...!”suruh ibu. 
"Warung mana Bu..?" tanyanya.
"Warung di perempatan itu...."
“Baik bu.., aku pakai motor saja ya..,jaraknyakan jauh…!!”tanyanya.
“Ya udah kalau begitu cepat sedikit ya..,soalnya ibu ngga` memasak lauk untuk kita makan nanti…,tapi kamu jangan ngebut..!”kata ibunya. 
“Ya bu..,assalamuallaikum..!!”salamnya pada ibu. 
“Waalaikum salam..”jawab ibu.

Kemudian Ulil mulai menyalakan motor peninggalan kakeknya yang sedikit butut, setelah dicoba-coba untuk dihidupkan,tapi motornya masih tetap tidak mau menyala, Ulil tidak mau menyerah, sebelum mencoba untuk menyalakan kembali Ulil membaca sebuah do`a wasiat dari kakeknya yang dapat menyalakan motor butut itu,dan akhirnya motor itu pun dapat dihidupkan ole Ulil.

Setelah mulai melaju dengan kecepatan yang tidak begitu kencang tubuh Ulil mulai merasakan udara terasa dingin walaupun demikian, hal itu tidak membuat niatnya pudar, selama perjalanan menuju ke warung itu, terlihat pemandangan yang sangat indah,perkebunan teh di pinggir jalan di tambah kicauan burung-burung yang menambah keindahan daerah itu semakin nampak seperti surganya dunia.Dan akhirnya dia pun sampai di warung itu, walaupun bangunannya reot tapi masakannya jangan di ragukan lagi, pasti enak.

“Assalamualaikum...?” salamnya. 
“Waalaikumsalam..!” jawab Bu Aminah, dia penjual di warung itu, bertubuh agak gemuk dan seumuran dengan ibunya Ulil. 
“Bu`…,saya mau beli lauk…”katanya. 
“Lauk apa..?” tanya Bu Aminah. 
“Saya mau beli ayam dan tempe goreng..!!”katanya. 
“Beli berapa.?” 
“Saya mau beli sepuluh ribu..!!”

Kemudian Bu Aminah mulai membungkus pesanan Ulil,tidak berapa lama pesanan Ulil sudah jadi.

“Lil..,ini pasanan kamu..!” 
“Ini uangnya Bu...!” 
“Terima kasih ya Lil..!” 
“Sama-sama Bu...!”jawab Ulil.

Tidak pikir panjang,Ulil langsung menyalakan motornya karena takut kalau dimarahi ibunya karena terlalu lama.Semakin lama Ulil mengacu motornya agar lebih cepat,tetapi tidak jauh dari warung tadi,”Bruak..!!” dia terpental dari motornya karena dia menabrak sepeda orang yang berada di pinggir jalan,kemudian dia dimarahi oleh orang yang punya sepeda.

“Hei..,kenapa kamu menabrak sepeda saya..,lihat ini sepeda saya rusak..,kamu harus menggantinya..!!” kata pemilik sepeda dengan wajah memerah dan suara yang keras. 

Lalu dia mengangkat motornya yang jatuh tadi dan langsung ngebut seperti orang di kejar setan dengan keadaan tubuh yang penuh luka. 

“Hei..,kamu jangan lari…!!”teriak orang itu.
Saat aku melihat ke belakang ternyata dia mengejarku. 
“Aduh gimana nih…,dia mengejarku..,pasti nanti kalau aku di tangkap dia akan memarahiku.!!”katanya dalam hati.

Setelah sampai di rumah.Apa yang dia khawatirkan ternyata benar-benar terjadi.Orang yang mengejar tadi sampai juga di rumahnya memarahi dia besar-besaran karena telah menabrak sepedanya.

“Lil..,kamu kenapa bisa sampai seperti ini..!!”tanya ibu. 
“Tadi Ulil jatuh di jalan waktu mau pulang..,tapi lauknya ngg` jatuh ko`..,Ulil juga ngg` pa-pa..,ibu ngg` usah terlalu khawatirlah..,!!”katanya.  
“Ngg` pa-pa gimana.., badan kamu saja luka-luka seperti..,malah masih bicara tentang lauk..,makanya kalau di beritahu ngg` usah ngebut ya ngg` usah ngebut..,jadinya ya kaya gini..!!” kata ibu. 
“Maafkan Ulil ya Bu`..!!” pintanya. 
“Ya sudah ibu maafkan tapi kamu jangan mengulanginya lagi..!!” 
“Ya Bu`..!!” 
“Mana Ulil..! Sepeda saya tadi ditabrak dia…,dia harus mengganti semua kerusakan..!!” kata orang yang sepedanya dia tabrak tadi.  
“Apa…,Ulil jadi kamu tadi ngg` cuma jatuh tapi kamu juga menabrak sepeda orang ya..!!” kata ibu yang nampak marah lagi. 
“Y..ya..,Bu`…!!”jawabnya. 
“Lihat..,semua akibat perbuatanmu..,ngg` Cuma kamu yang kesusahan tapi ibu` juga kesusahan..!!” kata ibu` dengan nada keras. 
“Jadi gimana ini..,bagaimana nasib sepeda saya..!!”kata orang tadi. 
“Baik pak akan saya ganti..,berapa yang anda minta..!!”kata ibu. 
“Karena sepeda saya baru dibeli..,jadi saya minta uang sebesar lima ratus ribu..!!” kata orang tadi. 
“Sebentar saya ambilkan dulu..!!”kata ibu. 
“Tapi cepat ya..!!”kata orang tadi.

Tak berapa lama ibu keluar membawa uang dan uang itu diberikan kepada orang tadi.

“Ini pak..,sekali lagi saya minta maaf atas kelakuan anak saya..!!” kata ibu`. 
“Terima kasih..,saya pulang dulu..!!” 
“Ulil kamu tidak akan ibu beri uang jajan selama satu bulan dan ngg` boleh naik motor lagi,kamu ngerti..!!” kata ibu. 
“Ngerti Bu`..!!”

Setelah itu Ulil tidak berani lagi ngebut karena takut kalau jatuh dari motor lagi.Dan dia sadar bahwa nasihat orang tua itu sangatlah penting.    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar